PENGATURAN DASAR SLICER 3D PRINTING

Image credit : all3DP.com

Pengaturan dasar Slicer 3D Printing

Terdapat banyak sekali parameter pengaturan 'settings' yang harus dilakukan pada software Slicer sebelum melakukan pencetakan 3D model. Berikut beberapa parameter pengaturan dasar yang perlu diperhatikan pada software Slicer yang wajib anda ketahui sebelum memulai mencetak 3D model.


Baca juga : Apa itu 3D Slicer 3D Printing?


Material Filamen dan temperatur print bed (suhu pada alas cetak).

Setiap pabrikan filamen biasanya sudah memberikan rekomendasi teknis mengenai produk filamen mereka. Di suhu berapa filamen ideal untuk di cetak dan pada suhu berapa yang dibutuhkan pada print bed dari 3D printer. Dan anda harus mengacu pada apa yang sudah direkomndasikan oleh pabrikan tersebut. Melakukan modifikasi terhadap apa yang sudah direkomendasikan mungkin akan mempengaruhi dan menyebabkan perubahan visual pada hasil cetakan. 


Suhu standar dari nosel yang direkomendasikan biasanya berkisar antara 200°C - 240°C, dan temperatur pada print bed nya berkisar 60°C - 100°C.


Layer Height

Layer height merupakan tinggi lapisan untuk mengeluarkan filamen dari nosel 3D printer. Dikenal juga sebagai 'Z-axis resolution' artinya besar kecilnya parameter pengaturan yang di input dari 'Layer Height' akan mempengaruhi hasil cetakan dan lamanya waktu yang dibutuhkan dalam mencetak. Parameter input untuk layer height yang umum digunakan 0.15mm - 0.20mm. Menurunkan parameter input dari layer height nya tentunya menghasilkan objek cetak yang lebih halus dan detail, namun waktu cetak tentunya juga lebih lama. 


Setiap Slicer dapat melakukan konfigurasi  mengenai ketinggian lapisan atau layer height terhadap setiap variabel parameter settings nya. Artinya kita dapat memilih bagian mana dari objek 3D model yang perlu dilakukan pendetailan.




Vertical Shell / Perimeters

Ini adalah paramater input dari ketebalan dinding terluar dari sebuah model 3D. Ketebalan dinding ini merupakan hasil kalkulasi dari jumlah parameter dikalikan dengan diameter nosel 3D printer. Slicer akan melakukan konfigurasi secara otomatis terhadap parameter input yang diberikan menyesuaikan dengan nilai paramater yang di input dan ukuran dari diameter nosel itu sendiri. 




Horizontal Shell / Solid layers

Pengaturan ini digunakan untuk lapisan atas dan bawah dari 3D model, dimana keseluruhan sisi terisi 100% solid.


Solid layer 100%


Infill

Infill merupakan isi bagian dalam dari 3D model. Pengaturan parameter input dari infill sangat mempengaruhi kekuatan dari hasil cetak 3D model, waktu pencetakan dan banyaknya konsumsi filamen yang digunakan. Infill atau isi di nyatakan dalam persentase dari isi dalam keseluruhan 3D model. 


Standar persentase infill  3D printing biasanya dikisaran 10% - 25%. Pada pengaturan infill ini kita juga dapat memilih pola pattern atau pola model dari isi dalam dari 3D modelnya. (Lihat ilustrasi gambar infill pattern dibawah).



Supports

Support berfungsi sebagai penopang dari 3D model yang memiliki tingkat kompleksitas. Opsi support ini dipakai jika terdapat bagian dari 3D model yang memiliki kemiringan di atas 45°. Support dicetak bersamaan dengan 3D modelnya dan jika hasil cetak selesai, support dapat dilepaskan dari bendanya. Penggunaan support pada 3D model saat dicetak tentunya akan meninggalka bekas pada 3D modelnya. 


Penggunaan support juga mempengaruhi kecepatan proses cetak dan banyaknya konsumsi material. Untuk meminimalisir penggunaan support anda dapat mengatur orientasi posisi 3D model diposisi mana penggunaan suppornya yang paling sedikit.


Image credit : 3Dhub.com


Bridging

Ini merupakan masalah khusus dalam proses cetak 3D, dimana printer harus dapat mencetak dalam keadaan bebas diudara tanpa support/ penopang dibawahnya. Extruder akan menyeret filamen dari dua titik sisi arah yang berbeda secara garis lurus. 


Bridging


Brim

Brim berfungsi untuk meningkatkan daya lekat objek terhadap print bed/ alas cetak. Misalnya apabila objek yang dicetak memilki ukuran yang lebih kecil dan mudah terlepas pada print bed nya saat proses pencetakan. Brim juga mudah dilepaskan dari objek bendanya saat proses cetak selesai.


Brim


Skirt

Skirt tidak sama seperti Brim, Skirt merupakan dinding tipis yang berada disekitar permukaan objek dan biasanya memilki lebih dari satu lapisan. Ia sama sekali tidak menyentuh objek. Skirt berfungsi apabila kita akan mencetak menggunakan jenis material yang memiliki kecenderungan cepat menyusut dan retak saat material itu dingin, misalnya seperti filamen jenis ABS. 


Ia akan memblok sirkulasi udara dingin yang berada di sekitar objek. Fungsi lain dari skirt adalah sebagai tester keluarnya filamen dari nosel apakah sudah menempel dengan baik pada print bed nya.


Skirt


Raft

Raft berfungsi sebagai struktur pendukung untuk mengangkat keseluruhan objek  yang dicetak diatas print bednya. Biasanya Raft sangat membantu apabila kita mencetak dengan menggunakan bahan filamen seperti ABS, ini bertujuan untuk mencegah terjadinya warping/ terjadinya lengkungan pada objek saat proses cetak.


Raft


Cooling

Pengaturan cooling/ mendinginkan ini juga direkomendasikan untuk mendinginkan objek yang di cetak. Opsi pengaturan cooling ini akan mengaktifkan kipas dari extruder untuk menjaga agar suhunya terjaga.


Advance Settings

Software Slicer menawarkan banyak parameter pengaturan lanjutan lain yang bisa anda sesuaikan untuk proses pencetakan 3D anda. Misalnya mengatur kecepatan cetak (speed), travel, experimental dan lain sebagainya. 


Demikian artikel singkat mengenai basic setting Slicer pada 3D printing.

Semoga bermanfaat. 😉


0 Komentar

Lebih baru Lebih lama